Binatang buas.

“Kalau menurut Arin, hewan apa yang paling buas dan menakutkan?” Bocah kecil dengan poni dijepit karet warna-warni itu mengerutkan dahi, bertingkah menggemaskan tanpa sadar dan tanpa sengaja. Otak mungilnya pasti sedang bekerja penuh, maka kuberikan waktu dengan royal tanpa batas untuk Arin berpikir.

“Binatang yang menakutkan itu … manusia, Bu Guru!” Arin menjawab dengan pelafalan cadel berkobar semangat, manik almondnya menyipit lucu. Aku tidak punya ide dari mana Arin mendapat jawaban semacam itu. Terakhir kali aku cek, aku masih mengajar klub bermain berisi anak usia pra-TK––bukannya berada dalam mata kuliah filsafat wajib yang kuambil di tahun terakhir pendidikan.

“Arin tahu dari mana kalau manusia itu binatang dan buas?” Kalimatku barusan tidak memberi label ‘salah besar’ pada Arin dan juga tidak memihak siapapun kan?

“Manusia bukan binatang, Arin-a.” Seol berinisiatif meralat, yang diamini para pengikut kecilnya. Kuncup di bibir Arin tampak jelas saat sadar bahwa pendapatnya tidak diterima penduduk kelas Mawar Klub Bermain Matahari Pagi.

“Tapi kata Kak Jimin, binatang yang paling buas itu manusia.” Aku tidak mengerti kakak macam apa seorang Park Jimin, tidak juga paham pengalaman hidup seperti apa yang membuat kakak laki-laki Arin tersebut berkata demikian. Kucoba menjelaskan pada si kecil Arin bahwasanya manusia bukanlah hewan. Setidaknya sebelum Arin dan teman-temannya tahu eksistensi Darwin dan teori evolusinya, manusia bukanlah hewan.

Hingga kelas bermain usai dan semua murid cilikku pulang, ucapan polos Arin masih terputar di kepala seolah ada piringan hitam yang merekam suara gadis dua tahun itu di dalam sana. Aku coba melupakan sejenak beban mengajar generasi muda harapan negeri: mengambil posisi bersandar paling nyaman, ponsel dalam genggaman dan masker wajah menempel sempurna. Kemudian membuka portal pencarian termasyhur seantero Korea Selatan demi melihat kabar terbaru apa yang sedang panas dibicarakan warganet.

Namun yang kutemukan justru argumen tak terbantahkan yang mendukung kalau opini Darwin seonsaeng-nim dan Arin sangatlah benar.

Manusia itu binatang; binatang buas.

_______________

Ingin mengumpat baca timeline Twitter seharian ini tapi tidak bisa. Maka lahirlah ini.

Leave a comment